Aku sudah tidak tahu harus bagaimana lagi dan harus bersikap apa terhadapmu. Disini aku ingin coba meceritakan keadaan yang sebenarnya tapi ini akan jadi subjekif karena aku tak tahu bagaimana menurutnya. Namu aku coba untuk subjekit dan tidak akan memperdebatkan siapa yang salah dan siapa yang benar hanya cerita terjadi sebenarnya menurutku juga harapanku yang sebenarnya.
Kita mulai dari sekarang.


Masih ingat twit ini? Disitu jelas tanggal dan waktunya. Aku kalau nglkuin kesalahan pasti minta maaf ko tapi aku kan manusia biasa. Sala tidaknya aku pasti beda antara aku dan kamu jadi seharusnya kalau aku salah ya ngomong tegur aku biar aku ngerti salah ku dan aku perbaiki.

 Harusnya kan begitu tapi aku tidak tahu bagaimana menurutmu sehingga jadinya aku serba salah kalau tidak mau dibilang salah aku harus punya respon cepat dan tanggap ini salah ini benar ini bagus ini jelek.
Ketika aku salah dan aku tak tahu apa salah ku. Pernahkan aku diberi tahu apa salahku? Hai hai hai ini apa ini. Kan harusnya saling mengerti saling mengingatkan itu mau ku.
Tidak tahu deh apa mau mu.
Kalau sudah begitu ngambek deh jalan yang dipilihmu dan semakin aku bingung.
 Hingga tak sengaja ada twit2 yang seperti disebelah ini aku retwit. Pikirku kamu ngerti dan berpikir oiya yah bener atau gimana.Oiya yah anak kecil yang ngambekan kalau sudah gede jangan aku harus lebih dewasa jangan terlau sering ngambek kasian dia.
Tapi apa coba bukan kamu malah makin marah dan berkata kamu masih bayi aduh cape aku.
Aku dari dulu selalu ketika aku sudah tak tahu harus bagaimana lagi aku pilih diam dan berharap kamu mengerti entah dari dirimu semdiri ataupun ada orang lain yang memberitahumu  apa yang terjadi sebenarnya.
 Sekali lagi tapi, apa yang kamu lakukan? Pikirku salah bukannya kamu ngerti malahan apa. Mempersilahkan aku diam seakan-akan mengajakku untuk kuat-kuatan diam-diaman. Sudah semakin jauh dari apa yang aku harapkan bukan. Mungkin aku yang memulai diam tapi akan sapai kapan seperti ini. Aku coba terus sms tapi kebali lagi apa yang kamu bales seakan tak mengharapkan sms dari aku.
 Aku berharap dan sangat berharap kamu mengerti dan jadi yang lebih baik bukan untukku, tapi untuk dirimu sendiri. Seperti twit ku yang ada di sebelah ini. Entah kamu memikirkan itu atau tidak. HP ku nyebur aku bela-belain buat selau minjem hp hanya apa ya hanya buat biar bisa terus komunikasi jadi tapi begitu lagi jadinya. Memang benar sesuatu tak bisa kembali seperti semula hanya dengan kata maaf saja. Sudah berapa kali aku minta maaf kepadamu?


Pasti banyak banget kan sampai-sampai kamu bosen mungkin mendengar maaf sari aku. Dari perumpamaan piring di twit ini benar memang. Tapi kembali apa aku tahu apa salahku? Apa kamu memberitahu apa

 salahku? Tidak kan. Kalau kamu begitu ya aku harus apalagi. Pirng pecah dimintain maaf ga utuh kembali. Apalagi hati. Dan apalagi tidak dimintain maaf. Bagaimana nasih hati itu yah? Masih mending piring yang dimintain maaf. Dari situ aku mulai berpikir lain lah sudah lah birkan saja apa maumu aku ikuti walaupun itu terus terang sangat menyiksa. Awalnya ngambek dibales dengan sabar lama-lama dibales dengan ngambek juga eh jadinya begini itu terjadi apa karena aku tidak sabar atau kamu yang terlau egois? Menurutku kamu yang terlalu egois tidak tahu deh kalau menurutmu seperti apa kamu tidak pernah memberitahukan kepadaku.
 Sampai akhirnya HP ini aku service, sebenernya tidak diservice HP ini masih nyala normal cuma aku beliin batrai baru dan pulsa Rp 25.000. Nah di batrai baru itu lah sumber masalh berikutnya. Di chas full 6 jam di pakai tidak di pakai pasti habis. Sehingga pasti setiap pagi Hp itu mati ya karena itu tadi.
 Aku ada bonus Rp 12.500 dalam hati ingin sekali aku sms kamu. Tapi bayangan balesan sms dari kamu itu yang selalu melawanku ngapain juga sms sudah ketebak ko kamu mau bales apa jadi seakan membosankan sekali aku smsn denganmu.
Tidak tahu juga kalau kamu disitu ada sesuatu yang tidak bisa sms aku duluan ataupun tidak bisa bales sms ku seperti dulu yang enak dibales lagi tidak sms yang mudah di tebak apa balesannya. Yang aku rasain tuh kecewa terus tiap kali aku smsn dan balesannya seperti itu itu melulu seakan sms ku tidak penting bagimu. Ya walau bagaimanapun tetap masih ada rasa dihati ini. Dan juga "aku masih mencintai mu walaupun caramu mencintaiku tak seperti yang aku inginkan"
 Aku retwit karena menurutku itu pas sekali dengan keadaanku. Tapi sudah habis lah sudah percuma saja kamu tetap saja begitu. Memang aku yang memulai diam dan akmu pun diam. Sekarang semuanya jadi begini jadi besar benar twit ini. "Terkadang masalah kecil dapat menjadi besar semua tergantung bagaimana kita menyikapinya." Hingga kamu sms aku duluan dan apa aku salah karena HP ku mati juga aku salah karena menunda mandi ku padahal aku hanya berpikir mandi nanti lah gampang mumpung kamu mau sms aku aku seneng.
 Aku salah lagi. Iya kan begitu? Setahu aku seperti itu. Sayang nya hanya itu dan hanya itu sms dari mu dan aku pun sudah tidak tahu mau bales apalagi. Semuanya sudah tertebak dalam pikirku. Aku putuskan untuk pulang kampung niat ku sih biar ketemu dan ngobrol langsung jadi enak semaunya apa yang aku mau dan apa yang kamu mau semua jadi sama-sama tahu. Aku sengaja tak memberi tahu mu karena aku pikir kamu sudah tahu dengan aku bilang aku habis lari-lari trus ditambah dengan kamu memfavoritkan salah satu twit ku. Dan disitu aku menulis jelas aku pulang kampung.

Samapi rumah aku  balesin mention Kikay " Gue pulkam.Hinga besoknya tepatnya sorenya aku ke pantai aku sms kamu duluan dan apa balesan mu. Seperti biasa seakan tidak butuh aku. Dalam hati pengin ngasih tahu aku pulang tapi kamu begitu.


Malam kedua tepatnya malam minggu. Sudah pasti ngapel lah haha. Tapi dan tapi tapi. Aku menunggu sms darimu karena ini malam minggu makanya ngetwit "Aku kangen kamu. Apa kamu ga kangen aku?" Berharap di sms tapi tak ada sms masuk ya mungkin kamu sibuk tapi apa ga ada waktu 5 menit buat sms aku?
Itu mennurt aku yah tidak tahu menurut kamu. Aku tidak sms cuma menunggu saja ada niat tidak kamu sms aku pengen tahu tentang aku ternyata apaaaaaaaahhh?????????
Kamu ngerti tidak aku nahan nahan sms tidak sms tidak.






Benar "memang berpura-pura peduli itu mudah tapi
berpura-pura tidak peduli itu sulit, bahkan kadang
menyakitkan" itu aku waktu di kampung kemarin.
Entah menurutmu seperti apa aku ini. Daripada bingung yasudah aku piling nongkrong.
Aku nongkrong saja di pinggir jalan ngobrol kesana kemari hingga tak sengaja aku melihat motor vario biru dan terjadilah #SalamRambutDiBelakangPunggung. menyapa aku pun tidak.
Aku hanya bisa ngoceh di twitter karena aku sudah tak lagi minat jika sms kamu duluan dan balesannya seperti itu. Aku pilih menunggu sms darimu duluan walaupun tidak ada. Bisa lihat sendiri ocehan-ocehan ku disebelah ini.
Tapi apa coba.
Alu kembali lagi salah dimatamu.
Ngoceh ditwitter mana ngerti haha tak habis pikir aku.
Saking tak kuat nya aku sms kamu duluan dan keluar lah sms "Pikir ow dhewek."


Di dalam sebuah hubungan sebaiknya kamu belajat untuk tidak terlau egois, mungkin itu akan memperbaiki hubungan kamu dengannya. Nah ada tuh ywit yang pas.
Pas buat kamu menurut aku entah menurut kamu. Aku berpikir dengan ada favorit itu juga berarti menyuruhku untuk tidak terlalu egois.
Yang egois siapa memangnya?
Sampai-sampai tidak bisa tidur gara-gara ini juga ditambah perut sakit hhmm sempura penderitaan ku dalam hati.
Paginya hanya tertidur dan berharap ada bertemu atau minimal sms.
Tapi jangankan ketemu sms darimu pun tidak. Mau bales dendam aku pulang ga ngabarin berangkat juga ga ngabarin?
Ya sudahlah.

Itu baca lagi twit dan retwit ku tuh aku ini menunggu sms. Kita baikan lagi smsn lagi tapi masih belum seperti semula gada inisiatif ga sms duluan eh malah ya bener aku ga bales sms. Itu karena bosen udah ketebak smsnya ma sms apa lagi.
Sampai hari aku berangkat ke jakarta aku sudah berusaha seperti biasa sms.
kamu gimana? Masih cuek dan acuh dengan sms ku hingga aku sampai dikampus dan aku bilang "Aku Menyerah"
Jangan sia-siakan kesetiaan. Aku mau ngomong begitu eh apa aku lagi yang kena.
Menurutmua aku yang menyia-nyiakanmu.
Haduh mati aku.
Aku itu hanya menunggu menuggu. Ingat kan pernah ada sms.
Aku ana sms dibales laka yawes.
Haha aku pakai ilmu yang sama Yawes aku kaya kue juga.
Inget kan??
Aku sudah kehabisan ide bagaimana lagi.
Itu menurutku tidak tahu menurutmu.
Aku salah lagi??




Aku sindir begini?


Apa jawabanmu?
Haha kembali aku salah.
Huh nikmat banget ya jadi orang salah.
Aku uwis ora kuat apen-apen ora sms juga ora kuat kaya kiye bae.
Wes lah karepe koen.


0 komentar:

Kata Sambutan

Selamat Datang di Blog saya ini dan Terima kasih telah berkunjung

Coretan Popular

Coretan Terbaru

    Sinyo di Twitter

    Coretannya Semua

    Lihat lebih banyak animasi Liverpool